Banten, 5 Mei 2024. Matahari pagi mulai tinggi, pagi itu sebanyak 260 guru dan kepala sekolah yang bernaung di bawah ORMIT IPPAQI juga IPQ (Ikatan Pendidik Al Qur’an), duduk bershaf di Aula masjid Al Amjad, Tigaraksa Tangerang. Mereka sudah bersiap silaturahmi plus-plus. Plus pembinaan, plus pelatihan dan penuh insight dari para pemateri yang akan berbagi pagi itu.

Kegiatan ini semakin menarik karena dihadiri dan didukung langsung oleh :

  • Bapak Kasubdit LPQ Kemenag pusat, Drs. Nurul Huda, M. Ag
  • Bapak KABID PAKIS Kanwil Kemenag Prov Banten, H Uwes Al Qorni, SH, M. Si
  • Bapak KASI PD Pontren Kab Tangerang
  • Bapak Ketua Umum DPP IPPAQI, DR. Mujibun, M. Pd
  • Bapak Ketua IPQ Prov Banten yang juga pengurus DPP IPPAQI, Drs. M Supi A.R
  • Ibu Ketua DPW IPPAQI Banten, Ibu Parmi, S.Pd.I

Arahan dari para tamu undangan membuat kami yakin bahwa setiap langkah baik akan selalu mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah. Sinergitas yang sedang dilakukan semoga makin meluaskan manfaatnya pada masyarakat sekitar bersama IPPAQI dan PAUDQu.

Pemerintah bersama IPPAQI sedang masiv dan gencar-gencarnya mensosialisasikan kurikulum PAUDQu standar nasional. Berharap tak ada lagi kerancuan dan kebingungan di lapangan terkait kurikulum ajeg yang akan digunakan oleh lembaga PAUD al Qur’an. Sosialisasi sudah berjalan sejak Januari 2024 hingga saat ini. Dan Banten menjadi kunjungan sosialisasi yang ke sekian terkait kurikulum nasional untuk PAUDQu.

Proses sosialisasi kurikukulm PAUDQu disampaikan langsung oleh ketua DPP IPPAQI dan didampingi oleh tim dari kemenag pusat. Proses demi proses dikupas bahkan ditambah dengan bedah kurikulum bersama Dr Aam Saepul Alam M. Ag, ketua Divisi Pendidikan DPP IPPAQI. Semoga para guru dapat mengimplementasikan kurikulum ini dengan bahagia bersama para santri.

Jelang tutup tahun ajaran seperti ini. Guru disibukkan dengan persiapan evaluasi santri hingga pelepasan kelulusannya. Terkait dengan kelulusan santri, ada gebrakan baru dari kemenag untuk menggunakan ijazah elektronik bagi seluruh santri yang lulus. Setiap lembaga berhak mencetak mandiri dengan ketentuan yang sudah tertuang dalam juknis E-Ijazah. Dan yang lebih menarik lagi, dalam E-Ijazah yang dikeluarkan itu hanya ada tanda tangan kepala sekolah saja. Artinya, pemerintah sudah mempercayakan langsung pada kepala sekolah yang bersangkutan dengan proses print out ijazah yang penuh dengan syarat layak cetak.

Berangkat dari kebutuhan tersebut, maka pemerintah dibantu organisasi mitra seperti IPPAQI, semakin gencar melakukan pembinaan pembuatan hingga proses pencetakan ijazah. Seluruh peserta yang hadir saat itu, mendapatkan pembinaan juga mengenai E-Ijazah. Alur serta penjelasan disampaikan oleh ibu Sekjend DPP IPPAQI, Ibu Indah Wahyuningsih, S.Pd. Sebetulnya E-Ijazah sudah mulai disosialisasikan sejak tahun ajaran lalu. Namun karena terkendala teknis, maka mulai tahun ini, seluruh PAUDQu sudah menggunakan E-Ijazah di lembaganya masing-masing.

Pendampingan dalam sosialisasi kurikulum PAUDQu serta E-Ijazah merupakan satu dari sekian banyak yang telah dan akan terus dilakukan oleh IPPAQI. Sesuai dengan tagline IPPAQI bahwa akan berusaha untuk membumikan al quran dan melangitkan manusia melalui kegiatan yang produktif lagi bermanfaat untuk umat.

Setelah kegiatan di Banten, kita akan jelajah ke kota-kabupaten mana lagi yaa?

(IP)